Latest News

Thursday 31 March 2011

BANGKIT LAGI, MASIH ADA KESEMPATAN



BANGKIT LAGI, MASIH ADA KESEMPATAN!
Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur aku.  Mazmur 71:21


Siapa sih yang tidak asing dengan kalimat klise 'kita harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya' ?  sebagai guru agama Kristen di sebuah sekolah, istilah ini banyak dipakai oleh sejumlah siswa/i ketika menuliskan jawaban ulangannya.
Ketika mendengar jawabn klise mereka, dalam hati sebenarnya terbersit berbagai pertanyaan pesimis sekaligus kritis atas kejelasan makna hidup itu sendiri:  Apakah jika kita gagal melakukan perintah-Nya maka Tuhan tidak suka kita?  Bagaimana bila dalam hidup iman percaya kita mengalami kejatuhan dalam dosa?  Mungkinkah manusia bisa melakukan dengan mudahnya perintah Tuhan mengingat kecenderungan manusia adalah egois dan makin mendekati apa yang namanya 'dilarang' ?!
Lihat saja seorang yang ingin tidak berkata-kata kotor, ketika ia mengalami hari tidak menyenangkan dan melihat barang berharganya dirusakkan orang lain, kontan saja menyebut istilah yang tidak baik dalam bungkusan kemarahan.  Setelah itu, ia menyesal telah berkata tidak baik.
Ada orang yang berjanji untuk tidak mencuri, namun saat mengalami situasi terjepit ia tanpa pikir panjang mencuri lagi.  Ia merasa sedih dan kecewa dengan dirinya sendiri.
Ada banyak contoh lain ketika seseorang yang ingin bertobat dari dosa lama dengan segenap hati, namun kemudian jatuh kembali dalam dosa yang sama.  Perasaan sedih, kecewa dan tidak berdaya membuat hati nuraninya tidak tenang.  Sementara Iblis terus menghembuskan nafas keputus-asaan dan kembali dijalan yang rusak, sejumlah orang men-cap prasangka curiga.
Saat seperti ini juga dialami oleh pemazmur dalam kegentaran dan kegetiran.  Ia merasa tertuduh'karena kesalahan di masa lalu'musuh dengan penghakiman: Tuhan meninggalkannya.
Pemazmur menaruh harapannya kepada Tuhan.  Ia percaya bahwa Tuhan akan memulihkan bahkan memberikan kehormatan yang besar di tengah-tengah aibnya.  Bukan karena ia hebat, justru karena ia pernah gagal maka Allah menunjukkan kesetiaan dan pengharapan.
Pemazmur percaya Allah akan memberikan penghiburan sekali lagi.  Masih ada pengampunan, pemulihan bahkan perasaan nyaman dalam hati bagi setiap orang yang senantiasa kembali kepada Tuhan.
Apapun perasaan kekecewaan dan ketidaktenangan Anda jangan sampai kegagalan dosa dituai oleh Iblis.  Masih ada kesempatan untuk dipulihkan dan berbalik kembali pada Tuhan.  Tuhan sayang kita bukan karena kita menuruti perintah-Nya.  Tuhan mengasihi kita karena Ia adalah kasih.  Melakukan apa yang dikehendaki Tuhan adalah untuk kebaikan kita.  Orang yang sadar hal ini sedang diberkati oleh Tuhan.
Maju lagi!  Biarlah kegagalan di masa lalu tidak membuat kita tenggelam.  Minta kembali pengampunan dan pemulihan Tuhan.  Bangkit lagi!

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Sunday 27 March 2011

AYAM GORENG DI RESTORAN CEPAT SAJI


AYAM GORENG DI RESTORAN CEPAT SAJI
Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang dengan demikian menggerakkan hati raja, sehingga ia menyemarakkan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem.  Ezra 7:27


Di waktu yang lalu (semasa isyu flu burung gencar di Indonesia) saya dijamu seorang teman makan di restoran cepat saji.  Sambil menunggu pesanan, saya melihat promosi sajian berbagai macam makanan yang dipajang di atas meja. 
Hal menarik yang menarik saya adalah promosi menu ayam goreng.  Di sana dituliskan ayam goreng sajian ini bebas dari bahaya flu burung.  Mereka memilih ayam secara khusus, kemudian dipanaskan dengan suhu tinggi sesuai aturan badan kesehatan dunia. 
Sewaktu diberikan berbagai macam bumbu, ayam yang sudah siap masak masih dioven di suhu tinggi agar tersaji lezat, aman dan nikmat.  Akhir promosi dituliskan untuk jangan ragu, pilih dan pesan saja ayam enak ala resto ini.  Sungguh apa yang dipromosikan menunjukkan persiapan yang sangat baik untuk makanan berkualitas tinggi.
Bukankah seharusnya hidup Kristen kita terhadap Tuhan juga demikian?  Setiap orang Kristen perlu mempersiapkan sajian hidupnya dengan kualitas yang sebaik mungkin di hadapan Tuhan.
Ini pernah terjadi pada Ezra di jaman pemulihan bangsa Israel dari pembuangan sejak tahun 586 S.M.  Masa sukar dan sengsara orang-orang Yahudi di jajah, dihancurkan dan dibuang ke Babel adalah karena mereka meninggalkan Tuhan dan menyembah dewa-dewa asing. 
Tuhan tidak membiarkan Israel tersisih terus menerus di perantauan dan tanpa identitas sebagai umat Allah.  Pemulihan dinyatakan kembali sejalan dengan bertobatnya bangsa Israel dan mulai mengedepankan Tuhan Allah mereka.  Tahun 515 S.M pembangunan bait Allah lambang kehadiran dan pemujaan israel kepada Allah telah selesai dikerjakan.
Ezra datang dengan segala persiapan terbaik di tahun 458 S.M.  Luar biasanya adalah Tuhan menggerakkan raja Artahsasta untuk mendukung pembangunan dan pemulihan bait Allah.  Tidak tanggung-tanggung dengan 3,2 ton perak, 18,2 kilo liter gandum, 500 galon anggur, 550 galon minyak zaitun bahkan tidak terhitung garam.  Sebenarnya inipun baru salah satu persiapan dan dukungan untuk membangun kembali Israel, khususnya operasional kehidupan bait Allah.
Singkatnya, jikalau Ezra dan rombongannya datang ke Yerusalem dengan segala persiapan yang sangat baik untuk membangun dan menghidupkan bait Allah, bukankah kehidupan kita sebagai bait Allah pun perlu dipersiapkan dengan kualitas baik?  Restoran cepat saji saja mempersiapkan sajian terbaik ayam goreng untuk pelanggan, apalagi kita sebagai orang Kristen  seharusnya juga mempersiapakan hidup sajian terbaik untuk Tuhan.
Kiranya gereja Tuhan sebagai bait Allah masa kini boleh menjadi perhatian dan sumbangsih kita di dalam menghidupkan dan memajukan nama Tuhan di muka bumi.  Amin.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp

Thursday 24 March 2011

ASYIKNYA RAME-,RAME


Asyiknya Rame-rame
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.   Yohanes 14:16

 
Beberapa waktu yang lalu sejumlah remaja mengajak saya jalan ke mall beramai-ramai.  Kami yang pergi berjumlah 12, naik motor dan saling berboncengan.  Sesampai di sana, tiba-tiba seorang remaja memberitahu tidak membawa STNK motor.  Kemudian beberapa remaja mengusulkan berbagai cara lain yang singkatnya masalah itu mau tidak mau harus dihadapi di petugas keamanan.
Pulangnya, kami keluar beramai-ramai dan remaja yang tidak membawa STNK melapor.  Sementara seorang remaja melapor, kami semua menunggu di dekat dan disekitarnya.  Melihat bahwa kami berangkat ramai-ramai, identitas keterangan remaja itu, dan tidak lupa karcis motor, akhirnya petugas keamanan melepas dan mengijinkan remaja itu lewat.  Kalau pergi bersama dan banyak orang memang ada seninya. 
Salah satu asyiknya pergi rame-rame adalah kita tidak merasa sendiri karena ada orang yang membantu.  Inilah juga yang terjadi dalam hidup kita jika kita hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus.  Ada Roh Kudus yang menyertai kita, sehingga kita tidak perlu merasa sendirian.  Roh Kudus membantu dan menyertai suka duka hidup kita.
Memang sih, yang namanya Roh tidak kelihatan, namun bukan berarti tidak ada.  Roh itu ada dan diam di dalam kita dengan syarat kita mau mengundang dan mengasihi Allah.  Roh Kudus memberi damai sejahtera, Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kita kecuali kita meninggalkan Dia.  Roh Kudus hadir di sini lho!
Sewaktu perjalanan pulang dari mall, kami melewati rute pulang ke rumah masing-masing.  Perlahan namun pasti akhirnya jumlah kami berkurang dan beberapa orang langsung pulang sendiri.  Kebersamaan sedekat apapun diantara sesama akan segera berakhir.  Esok pagi, semuanya sudah berbeda dan harus memulai hari yang baru dengan kesibukan masing-masing.
Ketika Anda mulai bangun pagi, bukalah mata.  Lihat!  Anda tidak akan pernah sendirian meski tidak ada seorangpun.  Mungkin suasana sepi, tidak ada teman di dekatmu, bahkan mungkin juga semua keluargamu tidak sedang bersamamu.  Ingat, Roh Kudus hadir menemanimu! 
Memang jika Roh Kudus hadir dalam hidup kita, asyiknya rame-rame!  Betapa tidak, hidup percaya kita kepada Yesus bak perlombaan lari menuju mahkota abadi.  Seluruh malaikat, orang-orang percaya yang sudah dipanggil Tuhan dan semua tokoh Alkitab sedang menonton sebagai saksi dan memberi semangat (Ibr.12:1).  Chia yoo!! Tanggalkan beban dan dosamu!  Berlarilah sedemikian rupa!  Persembahkan hidupmu sepenuhnya bagi Tuhan dan mengasihi Dia!  Memang tau wa, asyiknya rame-rame!

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Sunday 20 March 2011

BERBUAH SEPERTI POHON ARA



BERBUAH SEPERTI POHON ARA
(Baca: Lukas 13:6-9)
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Lukas 13:7



Apakah Anda pernah melihat buah Ara?  Saya pernah mencicipi salah satu jenis dari buah Ara di rumah dosen Perjanjian Lama.  Rasanya enak, seperti makan buah kiwi namun sedikit lebih keras (mungkin tergantung dari pemupukan, sinar matahari hingga keadaan tanah dan iklim).  Buah ara sangat enak dimakan bila sebelumya dimasukkan di dalam kulkas, segar dan unik.
Dosen saya yang kebanyakan dari kami menyebutnya pakar Perjanjian Lama ini sangat mencintai Israel dan kebudayaannya hingga mendorongnya menanam sendiri pohon Ara di depan tempat tinggalnya.  Pohon Ara sebenarnya memiliki banyak jenis dan macam.  Ada yang besar sekali dan ada yang tinggi tetapi tidak terlalu besar.  Khusus peristiwa Zakheus di atas pohon Ara adalah jenis yang besar sehingga manusia bisa naik dan bertengger di atasnya.  Mengenai ayat yang kita baca di atas adalah konteks pohon Ara yang tidak terlalu besar dan ditanam diantara perkebunan anggur dengan maksud untuk dinikmati buahnya.
Lumrahnya benih Ara yang ditanam memang tidak langsung jadi pohon apalagi berbuah lebat.  Konon perlu waktu beberapa tahun untuk menghasilkan buah, yang satu musim bisa dua kali berbuah.  Perkiraan pohon Ara berbuah adalah 3-5tahun.  Sementara yang diceritakan dalam perumpamaan pemilik pohon Ara ini sudah menantinya setiap tahun hingga tahun ke tiga.  Penggarap kebun anggur dan sekaligus mengusahakan buah Ara minta kesempatan setahun lagi untuk mengusahakan sedemikian rupa agar berbuah di tahun yang ke empat.  Bila tidak, penggarap ini juga setuju pohon Ara dibuang karena bikin sesak tanah dan tidak ada gunanya hidup.
Apa maksud dari perumpamaan Yesus ini?  Bila kita konteks perjalanan pelayanan Yesus pada waktu itu, terlihat dengan jelas bahwa banyak orang hidup di dalam keagamaan yang fanatik tetapi gagal menghasilkan kehidupan yang berbuah seperti yang Tuhan mau.  Kehidupan fanatiknya adalah munafik.  Contoh praktisnya,  mereka menekankan Sabat tetapi melupakan makna dasar dari tujuan Sabat.  Kesalehan pengikut agama pada waktu itu hanya supaya dilihat orang dan dihormati.  Wadah keagamaan yang saleh tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan sikap hati yang percaya dan mengikut Yesus Kristus. 
Kebenaran yang sama juga berbicara kepada kita hari ini: Tuhan tidak memanggil manusia untuk menjadi pengikut agama yang 'saleh' lalu kehidupannya tidak berbuah dan jauh dari kehendak Tuhan.  Tuhan tidak ingin kita hanya sekedar jadi orang Kristen yang hidupnya  dipenuhi dengan kesibukan pribadi, karier, masa depan, pengembangan usaha, rencana-rencana sendiri, dst.  Setiap kita yang percaya sungguh kepada Kristus Yesus dipanggil hidup bukan lagi untuk diri sendiri tetapi untuk Dia yang sudah mati dan bangkit menebus kita.  Kita dipanggil untuk menggenapi setiap rencana Tuhan.  Kita dipanggil untuk berbuat sesuatu supaya Kerajaan Allah nyata di bumi seperti di sorga.
Ingat, seperti pemilik pohon Ara memberi batasan waktu supaya pohon itu berbuah, demikian pula setiap orang percaya diberikan kesempatan terbatas di dunia ini untuk berbuah bagi Kristus.  Sudahkah Anda mengerti hal ini? Sedangkah Anda menjawab panggilan Tuhan? Atau jangan-jangan kita melayani cuman sekedar melayani; memberi persembahan cuman sekedar persembahan; menyediakan waktu untuk Tuhan kalau tidak sibuk di kerjaan; tidak ada ujian di sekolah dan ketika tidak ada masalah.  Kesibukan di gedung gereja tidak identik dengan berbuah bagi Tuhan.   Marilah kita menjalani hari-hari dengan kerangka hidup untuk Kerajaan Allah.  Di rumah, keluarga, pekerjaan, studi, pelayanan dan bahkan tempat Ibadah kita berbuah bagi Kristus.  Sudahkah Anda berbuah? Lebih tepatnya; Apakah Anda sedang berbuah bagi Kristus?  Apakah Anda sedang mendukung dan turut bersama membangun Kerajaan Allah?  Kiranya Tuhan menolong kita berbuah terus sampai Ia datang!  Amin.
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp


Thursday 17 March 2011

ASPEK PERUBAHAN HIDUP



ASPEK PERUBAHAN HIDUP
Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN,
supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu;
bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.
Mazmur 86:11
Sepanjang pelayanan saya di kalangan remaja, ada hal-hal yang membuat terkejut dan tidak menyangka sebelumnya.  Salah satunya adalah berbagai dampak yang timbul setelah mereka mendapatkan pembinaan.
Sebagian remaja yang telah mendapatkan pembinaan, hidupnya berubah: baik dari cara pandang tentang kehidupan pada diri sendiri, orang lain dan dunianya, maupun perilaku yang lebih baik.
Sedihnya adalah ada sejumlah orang yang setelah mengikuti pembinaan tidak banyak mengalami perubahan.  Di sini mulai terpikir: Apa saja yang menjadikan komponen orang mengerti materi hingga menghidupi materi itu kemudian mengalami perubahan hidup?  Apakah mereka yang tidak mengalami perubahan cara pandang karena tidak mengerti penjelasan materi?  Apakah mereka mengerti tetapi tidak mampu mengejawantahkan dalam hidup?
Semua pertanyaan di atas membuat saya sadar adanya kesulitan-kesulitan yang membuat seseorang berubah.  dua komponen penting dalam perubahan hidup orang percaya dipaparkan dalam doa Daud di dalam pujian Mazmur 86.
Pertama, pemahaman untuk mengetahui dan mengerti jalan Tuhan adalah bagian dasar agar seseorang mendapatkan cara pandang hidup berdasarkan iman Kristen.  Semua orang dapat mengikuti pembinaan iman Kristen, tetapi jika tidak ada kerinduan untuk mengenal kebenaran, tidak akan ada hasil yang berarti; apalagi perubahan hidup.
Pemazmur memiliki hati yang rindu mendapat pencerahan hidup.  Ia rindu cara pandang hidupnya berubah sesuai dengan maunya Tuhan sehingga ia dapat menjalani harinya dengan baik.
Kedua, dibutuhkan kerja Roh Kudus agar hati nurani seseorang tetap murni dan hanya men-Tuhankan Kristus.  Pemazmur menyadari arti dari hati yang tidak mendua adalah kesetiaan pada Yang Satu.  Manusia bisa menjaga hatinya dari segala pikiran jahat, namun itupun sifatnya terbatas.  Dibutuhkan lebih dari sekedar menjaga diri dari kemenduaan pada Kristus, yaitu: anugerah Tuhan.
Perubahan hidup selalu menyangkut dua aspek: kerja Roh Kudus dan niat untuk mendapatkan pencerahan hidup.  Ada pepatah mengatakan: ' Di mana ada kemauan di situ ada jalan.'  Demikian hidup di dalam Kristus dapat terwujud: 'Di mana ada kerinduan hidup di dalam Tuhan, di situ anugerah Allah hadir dalam hidup kita.'
Tidak semua orang berubah setelah mengetahui kebenaran, hanya orang yang haus mencari kebenaran dan mau dibentuk Tuhanlah yang mendapatkan lebih banyak perubahan dalam hidupnya.  Kiranya Tuhan menolong kita memiliki hati yang diubahkan menjadi serupa Dia.  Amin.


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Wednesday 16 March 2011

ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN



ANUGERAH YANG MENGHIDUPKAN & HIDUP DALAM ANUGERAH
Mazmur 15:1
TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?
Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?





Pagi hari ketika ret-ret di Markas Militer (Lembang-Bandung, saya mendengengar bunyi terompet apel pagi tepat pukul 06.00.  Seorang teman dari militer mengatakan bahwa biasa di kotanya juga dilakukan kebiasaan demikian.  Sambil berkelakar, ia mengatakan terompet dibunyikan untuk membangunkan para prajurit dan sekaligus tetangga  dan orang-orang di rumah penduduk.
Terompet pagi hari di markas tentara adalah tanda apel pagi untuk kesiapan prajurit menjalani seluruh kegiatan hari itu.  Biasa di dalam apel pagi juga terdapat koordinasi antara prajurit dan komandannya.  Terompet ini berfungsi sebagai alat komunikasi, alat koordinasi dan sekaligus membangunkan penduduk yang sedang tidur J
Seperti halnya terompet bagi tentara, demkian juga peranan anugerah Tuhan bagi orang percaya.  Orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus, lama menjadi Kristen, bahkan menjadi rohaniwan, tidaklah otomatis memiliki hidup yang sempurna tanpa cela.
Pemazmur Daud menunjukkan bahwa manusia yang dapat hidup dalam hadirat Tuhan adalah mereka yang hidupnya tidak bercela, tidak jahat, tidak merugikan orang-orang terdekatnya, tidak mengais keuntungan di tengah penderitaan orang lain, tidak terima dan memberi suap, tetapi bersikap adil, berkata benar, dan hidup berintegritas.
Jikalau kita merenungkan dan merefleksikan perkataan Mazmur 15 adalah hal yang hampir dipastikan mustahil dapat dilakukan oleh manusia.  Pasalnya, manusia tidak sempurna, banyak cacat celah.  Daud saja yang menuliskan lagu ini juga banyak cacat celah: mulai dari mengambil istri Uria, tidak tegas dan memperhatikan anak-anaknya secara bijaksana sehingga Amnon memperkosa Tamara dan Absalom membunuh Amnon.  Belum lagi banyak usaha kudeta Absalom tetapi hanya ditangaapi tidak tegas oleh Daud sebagai kepala negara karena itu anaknya, hingga menaruh kebencian dan dendam hingga masa tua kepada Yoab dan Amasa (I Raj.2:5-6).
Lalu siapakah yang dapat hidup tidak bercela di hadapan Tuhan kecuali Tuhan sendiri?  Hanya anugerah Allah yang memampukan orang percaya dapat menikmati hadirat Tuhan.  Kita dan Daud tidak akan dapat tinggal di dalam kemah Tuhan kecuali Tuhan yang memberikan anugerah-Nya melalui Yesus Kristus sehingga kita dapat dilayakkan dan datang menikmati persekutuan dengan-Nya.
Anugerah itulah yang menghidupkan kita sehingga dapat hidup dalam anugerah Tuhan.  Bak terompet (baca: anugerah Tuhan), kita dipanggil dari lumpur dosa, mendapat koordinasi dari Komandan (baca: Yesus Kristus) dan melalui komunikasi (baca: persekutuan dalam Firman Tuhan) kita mendapat tuntunan mengerjakan hidup dan membangunkan orang yang dalam kegelapan untuk bangun dan berkarya bersama Tuhan.  Maukah Anda menerima anugerah penebusan dalam Yesus Kristus?  Maukah Anda terus dipimpin oleh Sang Pemberi Anugerah?   Anugerah itu menghidupkan kita dan menuntun kita hidup dalam anugerah.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Friday 11 March 2011

ANTARA PERSEMBAHAN DAN SIKAP






ANTARA PERSEMBAHAN DAN SIKAP HATI
Mazmur 50:23
'Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.'




Ada kaitan yang sangat erat antara persembahan dengan hati orang yang memberikan persembahan itu pada Tuhan.  Persembahan dan segala bentuk ucapan syukur yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah baik.  Persembahan itu dapat berupa perpuluhan, persembahan syukur, persembahan mingguan maupun dukungan-dukungan lain bagi Gereja dan orang-orang tersisih.
Tuhan menegur keras orang-orang Israel yang pada waktu itu memberikan persembahan tetapi tidak dengan tulus hati.  Sikap dan motivasi mereka jauh dari Tuhan.  Tangan memberi persembahan, tetapi hati masih melekat kejahatan dan belum adanya pertobatan.
Kemarahan Tuhan dinyatakan melalui kenyataan bahwa Tuhan tidak membutuhkan persembahan manusia.  Tuhan tidak hidup dari segala pemberian manusia.  Justru Tuhanlah yang memberikan berkat kepada umat-Nya.
Motivasi hati seseorang sulit untuk dipastikan, namun Tuhan tahu dengan jelas apa yang ada di dalam hati manusia ketika memberikan persembahan bagi Tuhan.
Lihat saja contoh Ananias dan Safira yang menipu Gereja untuk memberikan sebagian persembahan sementara mereka mengklaim sebagai keseluruhan hartanya.  Penipuan terhadap Roh Kudus hukumannya mati.  Mereka sedang mencuri kemuliaan Tuhan dibalik persembahan yang diberikan.  Mereka ingin mendapatkan nama, pengakuan, dan berbagai macam motivasi tersembunyi yang diketahui oleh Roh Kudus. 
Bagaimana dengan Anda dan saya?  Adalah mudah bagi kita untuk memberikan persembahan tanpa motivasi yang tulus.  Orang lain mungkin tidak tahu, bahkan keluarga mungkin juga tidak tahu, tetapi Tuhan mengetahui apa niat hati kita.
Sudahkah kita memberikan perpuluhan?  Jangan-jangan bukan sepersepuluh tetapi sepersepuluh dari sepersepuluh penghasilan bersih.  Adakah kita memiliki hati yang ingin memuliakan Tuhan?  Firman Tuhan menjamin penyertaan dan berkat bagi orang yang mengasihi Dia.  Amin. 

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Wednesday 9 March 2011

APAKAH HIDUP ANDA DIKENDALIKAN RASA TAKUT






APAKAH HIDUP ANDA 
DIKENDALIKAN RASA TAKUT?
Mazmur 34:19
Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu

Orang yang takut bisa tidak berbuat apa-apa.  Ada kalanya justru karena rasa takut, seseorang berbuat apa saja.  Pelajar yang takut tidak lulus, mencontek sewaktu ujian.  Pekerja yang takut dipecat boss-nya, datang tepat waktu dan mengerjakan tugasnya dengan disiplin.  Seorang yang takut digigit anjing bisa berlari dengan sangat lebih cepat dari biasanya.  Ketakutan meningkatkan adrenalin tubuh sekaligus memotivasi seseorang untuk warning adanya kerugian yang tidak diinginkan.  Orang yang takut cenderung bersikap waspada dan menjadi berbeda.
Daud pernah mengalami ketakutan yang sangat hebat di kota Gat (I Samuel 21:12).  Sekalipun Daud seorang pahlawan gagah berani, namun tetaplah ia memiliki ketakutan.  Sekalipun Goliat raksasa pernah dirobohkannya dengan lontaran ketapel dari batu kali, namun Daud gemetar seperti anjing mati di depan raja kota Gat.  Daud takut karena merasa sendiri dan tidak berdaya.
Ketakutan Daud terjadi ketika rasa iri hati dan kebencian muncul  dalam hati pimpinannya, raja Saul.  Saul mencoba membunuh Daud dengan berbagai cara dan beribu-ribu tentara.  Di saat tidak berdaya, dan ditekan oleh raja Israel sendiri, Daud yang sedang dikhianati itu menjadi berkecil hati dan terus berpindah tempat dari satu kota ke kota lain, dari padang gurun ke gua-gua.
Kitab nyanyian Mazmur nomor 34 ditulis setelah Daud dilepaskan Tuhan dari cengkraman raja kota Gat.  Daud merasa bersyukur atas kebaikan Tuhan.  Daud mengajarkan bahwa orang yang diberkati adalah orang yang benar, hancur hatinya (bertobat), mau menaruh kepercayaan  dan melayani-Nya.
Pada saat ini adakah ketakutan-ketakutan yang mendera hidup Anda?  Ada orang yang karena takut, tidak dapat mengerjakan fungsi hidupnya dengan baik.  Sebagian orang yang takut justru berbuat menyimpang dari kehendak Tuhan.  Ada orang yang karena takut, tidak bisa tidur dan makan dengan baik.  Ada orang yang takut masa depan diri dan keluarganya.  Ketakutan-ketakutan apakah yang Anda sedang gumulkan saat ini?
Daud memberikan resep atas ketakutan yang merusak fungsi hidup.  Pertama, Orang yang mengarahkan hati kepada Tuhan akan mendapat pertolongan.  Ketika masalah datang, dan orang percaya berseru dan meyakini janji Tuhan, akan mendapat pengharapan dan kelegaan.
Kedua, orang yang takut akan Tuhan akan menjaga hati, pikiran, perkataan dan tindakannya dari berbuat kebodohan.  Biarlah ketakutan terhadap masalah diganti dengan keseganan/ketakutan terhadap Tuhan.  Suatu sikap menghormati dan menaruh prioritas untuk Tuhan.
Ketiga, orang yang dekat kepada Tuhan akan mendapat kekuatan dan bangkit kembali pada waktu pemulihan-Nya.  Masalah hidup orang percaya tetap ada.  Apa yang ditakutkan seseorang mungkin terjadi, tetapi bukan berarti itu adalah akhir dari segala-galanya.  Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.  Kiranya Tuhan menolong kita.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp